PENDIDIKAN SEUMUR
HIDUP
Disusun Oleh :
ROBY ZULKARNAEN ALAWI
NIM
:
130510077
FKIP
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH-YUSUF
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang masalah
Pendididkan
adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Dengan pendidikan
akan meninggikan manusia dan merendahkan manusia yang lain, manusia akan
dianggap berharga bila memiliki pendidikan yang berguna bagi sesamanya.
Menurut
konsep lifelong education, pendidikan tidak terbatas olleh ruang dan
waktu. Pendidikan akan selalu berlangsung dalam totalitas kehidupan, di dalam
keluarga, suku bangsa, melalui agama, mesjid, gereja, sekolah formal,
organisasi-organisasi kerja, organisasi pemuda dan organisasi masyarakat pada
umumnya, membaca buku, mendegarkan radio, menonon televisi, dan sebagainya.
Hal ini
menunjukan bahwa pendidikan berlangsung tanpa batas yaitu mulai sejak lahir
sampai kita meninggal dunia. Maka jelaslah sudah bahwa pendidikan seumur hidup
itu sangat benar adanya didalam kehidupan kita.
1.2
Rumusaan masalah
Dari latar belakang tersebut agar dalam penulisan makalah ini
memperoleh hasil yang tepat dan diinginkan, maka penulis dalam penulisan ini
menyusun rumusan masalah.
1. Pengertian
pendidikan seumur hidup.
2. Konsep
dasar pendidikan seumur hidup.
3. Implikasi
konsep pendidikan seumur hidup pada program-program pendidikan.
4. Pentingnya
Pendidikan Seumur Hidup.
5. Strategi
pendidikan seumur hidup.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Mengembangkan
potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh
aspek pembawaannya seoptimal mungkin.
2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia
bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1
Pengertian
Pendidikan seumur hidup
Pendidikan
seumur hidup atau “Life-Long Education” bukan (“long life education”) adalah makna yang seharusnya benar-benar terkonsepsikan secara jelas
serta komprehensif dan dibuktikan dalam pengertian, dalam sikap, perilaku dan
dalam penerapan terutama bagi para pendidik di negri kita.
Pendidikan
seumur hidup bersifat holistrik, sedangkan
pengajaran bersifat spesialistik, terutama
pengajaran yang terpilih dan terinferesikan dalam berbagai
bentuk kelembagaan
belajar.
Holistik
memiliki arti lebih mengarah kepada
pengeahuan atau penyempurnaan. Manusia selalu
berusaha untuk mencapai titik kesempurnaan dalam segala hal, namun seberapa
besar usahapun kita tidak akan sampai pada kesempurnaan itu. Karna
kesempurnaan hanya milik sang pencipta
alam.
Belajar
berarti mengfungsikan hidup, orang yang tidak
belajar berarri telah kehilangan
hidupnya, paling tidak
telah kehilangan hidupnya sebagai manusia. Karna hidup
manusia itu bukan hanya individu dalam
dirinya saja tapi juga interaksi dengan sesamanya, dengan antar
generasi dan kehidupan
secara universal.
Dalam Pendidikan
atau Belajar terdapat interaksi antara tantangan (challenge) dari alam luar diri manusia dan balasan (response) dari daya dalam diri manusia. Dalam belajar
juga terdiri interaksi komunikasi antar
manusia dan
berlangsungnya kesinambungan antar generasi serta belajar
melestarikan hidup, mengamankan
hidup dan menghindari pengrusakan
hidup. Belajar berarrti
menghargai hidup kita.
1.2
Konsep
Dasar Pendidikan Seumur hidup
Konsep
pendidikan seumur hidup, sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan oleh para pakar
pendidikan dari zaman ke zaman. Apalagi bagi umat Islam, jauh sebelum
orang-orang Barat mengangkatnya, Islam sudah mengenal pendidikan seumur hidup,
sebagaimana dinyatakan oleh Hadis Nabi Muhammad Saw. Yang berbunyi:
اَطْلُبُ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ
إِلَى اللَّحْدِ
“Tuntutlah ilmu
dari buaian sampai meninggal dunia”.
Konsep
pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu
proses yang terus-menerus (kontiniu) dari bayi sampai meninggal dunia.
Asas
pendidikan seumur hidup itu akan mengubah pandangan tentang status dan fungsi
sekolah, dimana tugas utama pendidikan sekolah adalah mengajar anak didik
bagaimana caranya belajar, peranan guru terutama adalah sebagai motivator dan
penunjuk jalan anak didik dalam hal belajar, sekolah sebagai kegiatan belajar
(learning centre) bagi masyarakat sekitarnya. Sehingga dalam rangka pandangan
mengenai pendidikan seumur hidup, maka semua orang secara potensial merupakan
anak didik.)
Adapun konsep-konsep kunci
pendidikan seumur hidup ada 4, yaitu:
1. Konsep pendidikan seumur hidup
itu sendiri
Sebagai
suatu konsep, maka pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide
formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman
pendidikan.
2. Konsep belajar seumur hidup
Dalam
pendidikan seumur hidup berarti pelajar belajar karena respon terhadap
keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan
kondisi-kondisi yang membantu belajar.
3. Konsep pelajar seumur hidup
Pelajar
seumur hidup dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri mereka sebagai
pelajar seumur hidup. Melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk
mengatasi problema dan terdorong tinggi sekali untuk belajar diseluruh tingkat
usia dan menerima tantangan dan perubahan seumur hidup sebagai pemberi
kesempatan untuk belajar baru.
4. Kurikulum yang membantu
pendidikan seumur hidup
Kurikulum,
dalam hubungan ini didesain atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup
betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur hidup yang secara berurutan
melaksanakan belajar seumur hidup.
1.3
Implikasi
Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada Program-Program Pendidikan
1. Pendidikan
baca tulis fungsional
Realisasi baca tulis fungsional memuat dua hal, yaitu :
a. Memberikan
kecakapan membaca, menulis, menghitung yang fungsional bagi anak didik.
b. Menyediakan
bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk mengembangkan lebih lanjut kecakapan
yang telah dimilikinyan
2. Pendidikan
Vokasional.
Pendidikan vukasional adalah programpendidikan luar
sekolah bagi anak di luar batas usia.
3. Pendidikan
Prefesional
Pendidikan dalam upaya mencetak golongan profesional
yang mampu mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan.
4. Pendidikan
ke arah perubahan dan pembangunan
Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai
golongan usia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan
5. Pendidikan
Kewarganegaraan dan Kedewasaan Politik
Pendidikan dalam upaya penguasaan pendidikan
kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi setiap warga negara.
6. Pendidikan
Kultural dan pengisian waktu senggang
Pendidikan dalam upaya menciptakan masyarakat yang mampu
memahami dan menghargai nilai-nilai agama, sejarah, kesusastraan, filsafat
hidup, seni dan musik bangsa sendiri.
1.4
Pentingnya
Pendidikan Seumur Hidup
Hal yang mendasari pentingya pendidikan seumur hidup :
1. Pertimbangan ekonomi. Masih banyaknya masyarakat
yang masih berada di bawah garis
kemiskinan.
2. Keadilan. Tuntunan akan adanya persamaan dan
kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan.
3.
Faktor peranan keluarga.
4.
Faktor perubahan peranan sosial.
5.
Perubahan teknologi.
6.
Faktor-faktor vocational.
7.
Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa.
8.
Kebutuhan anak-anak awal.
1.5
Strategi
Pendidikan Seumur Hidup
Adapun
strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup sebagaimana diinventarisir Prof.
Sulaiman Joesoef, meliputi hal-hal berikut :
1.
Konsep-konsep Kunci Pendidikan Seumur Hidup
2. Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri.
Sebagaimana suatu konsep, maka pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan
atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan.
3. Konsep belajar seumur hidup. Dalam pendidikan
seumur hidup berarti pelajar belajar karena respons terhadap keinginan yang
didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi
yang membantu belajar.
4. Konsep Belajar Seumur Hidup. Belajar seumur hidup
dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri mereka sebagai pelajar
seumur hidup, melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi
peroblema dan terdorong tinggi sekali untuk belajar di seluruh tingkat usia,
dan menerima tantangan dan perubahan seumur hiudp sebagai pemberi kesempatan
untuk belajar baru.
5. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup.
Dalam konteks ini, kurikulum didesain atas dasar prinsip pendidikan seumur
hidup betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur hidup yang secara berurutan
melaksanakan belajar seumur hidup.
6. Arah Pendidikan Seumur Hidup
a. Pendidikan seumur hidup kepada
orang dewasa Sebagai generasi penerus, para pemuda ataupun dewasa membutuhkan
pendidikan seumur hidup dalam rangka pemenuhan sifat “Self Interest” yang
merupakan tuntunan hidup sepanjang masa. Diantaranya adalah kebutuhan akan baca
tulis bagi mereka pada umumnya dan latihan keterampilan bagi pekerja.
b. Pendidikan seumur hidup bagi anak Pendidikan seumur
hidup bagi anak, merupakan sisi lain yang perlu memperoleh perhatian dan
pemenuhan oleh karena anak akan menjadi “tempat awal” bagi orang dewasa artinya
dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Pengetahuan dan kemampuan anak,
memberi peluang besar bagi pembangunan pada masa dewasa. Dan pada gilirannya
masa dewasanya menanggung beban hidup yang lebih ringan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pendidikan
seumur hidup atau “Life-Long Education” bukan (“long life education”) adalah makna yang seharusnya benar-benar terkonsepsikan secara jelas
serta komprehensif dan dibuktikan dalam pengertian, dalam sikap, perilaku dan
dalam penerapan terutama bagi para pendidik di negri kita.
Konsep
pendidikan seumur hidup erat kaitannya dengan paham tentang waktu
berlangsungnya pendidikan. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan
di dalam kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat.
3.2 Saran
Demikian makalah ini
penulis buat. Tentunya masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Sehingga
kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan
dan kesempurnaan makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua. Amin.